Kenali Chrome OS Untuk Laptop Pelajar

Pemerintah berencana akan mengadakan program 240 ribu laptop untuk para pelajar dengan alokasi dana lebih dari 2 triliun rupiah. Nantinya, laptop ini akan berupa Chromebook yang menjalankan sistem operasi Chrome OS.

Apakah Anda pernah mendengar OS dengan tipe tersebut? Jika belum, tidak apa-apa. Sebab, OS yang satu ini memang belum begitu tenar di Indonesia jika dibandingkan dengan Windows atau MacOS.

Mengenal Apa Itu Chrome OS

Sistem operasi besutan Google ini sejatinya merupakan OS yang sedang naik daun. OS ini berbasis Linus dan open source sehingga dapat digunakan secara gratis.

Karena dikhususkan untuk pelajar, maka Chrome OS dalam Chromebook ini berfokus dan ditujukan untuk kegiatan di bidang pendidikan. Mulai dari akses aplikasi pembelajaran, pengaturan dari berbagai software pendidikan, hingga digunakan untuk berbagai proyek kolaboratif.

Plus Minus Chrome OS

Meskipun sudah ada sejak lama, namun nyatanya Chrome OS memang baru booming baru-baru ini. Ada berbagai kelebihan yang dapat dirasakan dari Chrome OS yang bisa dirasakan jika menggunakan OS tersebut, misalnya:

  1. Tidak membutuhkan spek PC yang tinggi

Menjalankan Chrome OS tidak harus memerlukan spesifikasi PC yang tinggi. Bahkan Anda dapat menggunakan OS tersebut pada PC yang processornya Dual Core, memori 4 GB, dan bahkan membutuhkan ruang penyimpanan 32 sampai 64 GB.

  1. Keamanan program

Chrome OS menjamin keamanan yang dapat mengisolasi berbagai program dan mencegah terjadinya kerusakan pada program komputer. Terlebih dengan sistem OS yang mengadaptasi sandbox sehingga akan memudahkan pemulihan OS jika mengalami kerusakan.

  1. Kecepatan booting

Kelebihan lain yang bisa dinikmati adalah adanya proses booting yang jauh lebih cepat. Hal ini terjadi karena adanya firmware yang ringan dan mampu menghilangkan beberapa fitur yang berat layaknya BIOS PC konvensional. Bahkan, klaim yang dilakukan Google mencatat jika proses booting hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 detik.

Selain memiliki kelebihan di atas, tentunya Chrome OS juga memiliki kekurangan dan kelemahan tersendiri. Meskipun sejumlah kekurangan tersebut bisa ditangani secara mudah, namun tetap saja masih terbatas bagi beberapa kalangan.

  1. Tidak mendukung sistem aplikasi versi penuh

Sesuai namanya, sistem operasi ini hanya mendukung laptop pada seri Chromebook saja. Dengan demikian, OS ini belum bisa digunakan pada laptop yang memiliki seri lainnya. Selain itu, sistem target dari OS ini ada Chromebox, Chromebase, hingga tablet.

Sayangnya, OS ini juga belum bisa digunakan untuk penggunaan aplikasi versi penuh pada desktop seperti Photoshop, Corel Draw, hingga Microsoft Office sekalipun. Kendati demikian, Anda masih bisa menggunakan Windows online maupun Office yang berbasis web.

  1. Membutuhkan koneksi internet yang stabil

Salah satu hal yang juga menjadi kekurangan dari sistem OS ini adalah pada koneksi internet yang harus digunakan secara rutin. Untuk itu, diperlukan pengisian kuota internet secara berkala supaya sinyal menjadi lebih stabil dan lancar.

Laptop dengan Chrome OS memang membutuhkan koneksi internet supaya dapat digunakan secara maksimal. Meskipun demikian, saat ini Chromebook juga dapat digunakan secara offline meskipun nantinya akan disinkronkan kembali pada saat online, terlebih untuk mengedit teks atau dokumen di Google Doc.

Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan Chrome OS yang saat ini sedang menjadi perbincangan untuk proyek laptop pelajar. Dengan kelebihan dan kekurangan tersebut, bagaimana menurut Anda?

6 Cara Melakukan Identifikasi Pesaing Ala UMKM

Dalam bisnis apa pun, persaingan adalah hal yang tidak dapat dihindari. Untuk itu, diperlukan suatu identifikasi supaya Anda dapat mengetahui bagaimana performa si pesaing sehingga dapat digunakan untuk disandingkan dengan performa secara umum yang ada di dalam bisnis Anda tersebut.

Tentunya identifikasi ini dapat menjadi suatu ajang pembelajaran sehingga bisnis dapat terus bertumbuh dengan pesat. Namun, strategi identifikasi seperti apakah yang sebaiknya dilakukan? Nah, hal ini akan kami bahas melalui ulasan berikut.

Mengenal Identifikasi Pesaing

Identifikasi pesaing atau yang juga sering kali disebut sebagai competitive analysis merupakan strategi pemasaran yang dilakukan untuk mengidentifikasi seorang kompetitor. Caranya adalah dengan meneliti dan mempelajari kualitas produk, penjualan, serta berbagai strategi yang dilakukan oleh para pesaing tersebut.

Dengan berbagai data yang sudah diketahui tersebut, Anda dapat mengetahui dan menyimpulkan seperti apa kekuatan maupun kelemahan masing-masing kompetitor. Hal ini dapat menjadi suatu bahan evaluasi untuk mengetahui peluang seperti apa yang akan dilakukan.

Nah, jika Anda sudah mengetahui peluang yang tersedia, tentunya akan dibarengi dengan berbagai strategi yang akan dilakukan selanjutnya. Strategi ini tentu berkaitan dengan berbagai upaya dan inovasi untuk tetap bersaing namun dengan lebih menonjolkan kelebihan yang dimiliki.

Strategi yang UMKM Dapat Lakukan

Bagi sobat UMKM yang ingin melakukan identifikasi pesaing, tentu harus mengetahui bagaimana cara ataupun langkah-langkah yang harus dilakukan. Untuk itu, berikut 6 (enam) langkah penting yang bisa Anda jalankan secara mudah sebagai seorang pemilik suatu UMKM.

  1. Menentukan siapa saja pesaing yang ada

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menentukan siapakah yang akan menjadi pesaing bisnis Anda. Misalnya jika Anda saat ini berbisnis minuman jus, cermati kembali pesaing yang terdapat di sekitar Anda, baik dengan bisnis maupun pelayanan yang serupa.

  1. Mempelajari produk dan layanan yang diberikan pesaing

Selanjutnya, Anda juga perlu memperhatikan seperti apa produk dan layanan yang ditawarkan. Apakah harganya rendah atau tinggi, varian seperti apa yang dimiliki, hingga kapan waktunya berbagai strategi promosi yang dilakukan oleh pesaing tersebut.

  1. Mengidentifikasi strategi penjualan yang dilakukan

Anda juga perlu mengetahui bagaimana pesaing tersebut memasarkan produk atau layanannya. Dapat dilihat kembali media apa yang dipakai, konten komunikasi apa yang dilakukan, hingga bagaimana layanan yang ditonjolkan sehingga Anda dapat meniru ataupun memperbaiki apa yang masih kurang.

  1. Melihat besarnya potensi pasar yang dikuasai

Untuk bisa melihat potensi seperti ini, maka Anda harus menghitung estimasi besarnya pasar yang dimiliki. Misalnya jika pesaing Anda sama-sama menjual baju, maka perlu dilihat kembali apakah baju yang dijual khusus untuk pria, wanita, anak-anak, atau semua kalangan. Kemudian, bandingkan dengan produk baju yang juga sedang Anda jual.

  1. Mempelajari tingkat engagement konten promosi

Anda juga dapat mempelajari kembali tingkat engagement atau penerimaan dari berbagai konten yang di-upload para pesaing. Bisa dilihat dari jumlah follower media sosial, berapa banyak yang like dan komen, hingga berbagai konten seperti apa yang sudah diunggah dan mendapatkan respons positif.

  1. Identifikasi dengan analisis SWOT

Langkah lain yang juga bisa Anda jalankan adalah menggunakan analisis SWOT dengan mengaitkan kekuatan/kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada setiap pesaing. SWOT inilah yang kemudian bisa dibandingkan dengan bisnis yang Anda jalankan sebagai bahan evaluasi produk dan layanan yang Anda tawarkan.